Senin, 05 April 2010

Pirate's story

Layaknya seorang anak-anak, Alice menyukai cerita tentang hal-hal mengaggumkan dan kurang rasional. Alice kecil sangat senang mendengar dongeng, menonton pertunjukan sulap dan film documenter tentang binatang terutama binatang laut dan dinosaurus. Ia juga memiliki cita-cita yg beragam seperti pesulap, penyihir, insinyur, astronot, presiden, bajak laut. Hingga remaja Alice tidak bisa lepas dari rasa ketertarikan terhadap laut dan bajak laut. Alice tahu bahwa ia tidak ingin membaca atau mengetahui hal-hal tentang kelautan itu namun hal-hal tersebut seperti mengikatnya dan menarik dirinya ke suatu hal yg menakjubkan-entah apa itu-.
Suatu hari, Alice remaja menanyakan akan keberadaan kakeknya yg sudah meninggal ketika ibunya Alice masih dalam kandungan. “Ma, seperti apa kakek dahulu? Kecelakaan apa yg membuat kakek meninggal?”. Sang ibu tidak tahu harus berkata apa karena ia juga tidak pernah merasakan nafas ayahnya itu. Ibunya Alice menjawab dengan tersenyum “Kakek mu seorang angkatan laut. Ia sedang tugas ke Rusia dan ketika kapalnya sudah berada di luar Indonesia, tidak ada jejak sedikit pun yg tertinggal. Ada yg bilang kapal tersebut tenggelam namun tidak ada bukti yg menguatkannya. Kabar yg paling dapat dipercaya adalah kapal kakekmu dan awak-awaknya dibajak oleh bajak laut karena tidak ada tanda-tanda kapal tenggelam. Kakekmu dahulu adalah kapten di kapal tersebut dan kemungkinan besar ia telah dibunuh oleh pembajak tersebut dengan cara dibuang ke laut. Ini mengapa mama dan kamu sangat takut ketika melihat ikan dan ketika sedang berada di laut atau terbang diatas laut”.
Alice sangat kaget mendengar penjelasan dari ibunya. Ia merasa sangat kecewa akan kegemarannya mencari informasi tentang bajak laut. Namun karena penjelasan dari ibunya itu, Alice memiliki sebuah cita-cita yg terwujud, yaitu menjadi anggota Angkatan Laut.
20 tahun telah berlalu, Alice ditugaskan untuk ke Somalia untuk mengirimkan beberapa pasukan perang. Ia sangat berat untuk meninggalkan keluarganya di Indonesia, namun perintah tersebut adalah tugas yg harus dia laksanakan demi perdamaian dunia.
Setelah sebulan berlayar, sebuah kapal beradu kecepatan dengan kapal Alice. Setelah 3 jam beradu kecepatan, sang kapten kapal AL menyadari bahwa kapal yg berada di sebelah kapalnya itu adalah kapal bajak laut. Baru saja kapten menyadari hal tersebut, para pembajak itu memanjat kapal AL dan melumpuhkan banyak anggota pasukan perang AL.
Pertumpahan darah terjadi dimana-mana. Alice yg berhasil menjejakan kaki di kapal bajak laut segera bersembunyi dan mencari keberadaan sang kapten bajak laut. Ia berhasil menemukan kapten bajak laut tersebut yg sedang berduel dengan seorang teman Alice. Alice bersembunyi sambil menunggu waktu yg tepat untuk membunuh sang kapten bajak laut. Kapten bajak laut tersebut sangat tangguh dan menikam jantung lawannya dengan sebulah pedang. Pada saat yg bersamaan dengan tikaman sang kapten bajak laut tersebut, Alice menembakan 3 peluru yg bersarang di tubuh Kapten Bajak Laut itu.
Setelah memastikan sang kapten bajak laut meninggal, Alice memerintahi semua bajak laut. Ia sangat menantikan hal tersebut karena ia memiliki dendam kepada para bajak laut yg kabarnya membajak dan membunuh kakeknya. Ia menunjukan mayat kapten dan mulai saat itu para bajak laut tunduk pada Alice. Mereka meminta Alice untuk menjadi kapten baru mereka. Alice yg ingin menolak tapi takut akan ancaman pembunuhan pada dirinya dan 50 pasukan perang lainnya. Alice pun setuju dengan catatan Alice turut mengantar para pasukan perang harus dikembalikan ke Indonesia dan permintaan Alice disetujui seluruh awak.
Seminggu telah berlalu dari tragedi pertumpahan darah di kapal tersebut. Alice yg menjadi kapten bajak laut memilih untuk melihat keadaan kapal barunya. Selama seminggu, Alice mengurung diri di kapal AL yg menjadi dibajak oleh anak buahnya sendiri. Alice manjat kapal bajak lautnya yg dia namakan Lariens dan dipandu oleh beberapa anak buahnya untuk melihat keadaan kapal tersebut. Saat berada di ruangan kamar pribadi mantan kapten bajak laut, seorang pembajak -yg notabene adalah orang kepercayaan mantan kapten kapal tersebut- telah menunggu Alice.
“Selamat pagi, nona. Saya adalah orang kepercayaan tuan Anderls. Mantan kapten kapal ini yg telah anda bunuh. Maafkan, saya jika berkata lancang. Nama saya adalah Dreinklo, saya ingin memperkenalkan anda dengan mantan kapten kapal ini meskipun hanya berupa kenangan. Hal ini ditujukan agar anda tahu bagaimana cara menjadi kapten kapal ini” jelas Dreinklo sambil memberikan sebuah buku harian mantan kapten, Anderls dan membiarkan Alice melihat-lihat isi kamar pribadi kapten tersebut.
Alice berusaha membaca buku harian yg diberikan padanya, namun ia tidak begitu tertarik karena ia sebenarnya tidak mau menjadi kapten kapal tersebut. “Bisakah kau membacakan inti dari buku ini? Aku yakin kau pernah membacanya, bukan? Kau bilang aku harus mengetahui isi buku ini agar bisa menjadi kapten kapal ini –memang sudah jadi kapten-, berarti kau tahu isinya”. “Ya, saya memang telah membacanya. Jika nona malas untuk membacanya saya akan menceritakan inti dari catatan dalam buku ini”
Alice mendengar dengan sedikit perhatian pada apa yg dijelaskan Dreinklo yg terus menjelaskan tentang hal-hal baru bagi Alice dalam dunia perbajakan yg sudah ia kubur 20 tahun yg lalu. “Nona, kapten Anderls mempunyai sebuah kalung yg ingin dia berikan untuk keturunannya, baik anak atau cucunya bahkan cicitnya” kata Dreinklo mengakhiri penjelasan tentang isi buku harian yg seharusnya dibaca Alice. Tiba-tiba Dreinklo memberikan sebuah liontin emas yg didalamnya terdapat sebuah poto sepasang suami istri.
“Apa ini? Mengapa kau memberikannya padaku? Aku tidak mengenal sang kapten dahulu” tanya Alice pada Dreinklo. “Anda yakin bahwa anda tidak mengenalnya? Sang kapten berpesan kepada saya saat sedang melawan AL. Ia memberitahu bahwa ada seorang gadis yg bersembunyi untuk mencari celah agar dapat membunuh dirinya. Ia meminta saya memberikan kalung yg anda pegang itu pada sang gadis yg bersembunyi yg akan membunuhnya saat itu” jelas Dreinklo.
Alice teringat detik-detik sebelum ia membunuh kapten Anderls. Kapten Anderls sempat mencengkram tangan Alice lalu air muka sang kapten berubah seperti habis dikejutkan dengan sengatan listrik yg kuat dan melepaskan Alice. Kapten segera pergi meninggalkan Alice dan kelihatan sangat tergesa-gesa namun gembira. Namun, belum sampai ia menuju tempat yg dapat membuatnya lebih gembira seorang teman Alice sudah hampir membunuhnya dan dia meninggal di tangan Alice sebelum ia mewujudkan sesuatu yg membuatnya gembira.
“Coba anda perhatikan liontin itu dan bandingkan dengan cincin anda” perintah Dreinklo. Alice segera membandingkan liontin itu dengan cincinnya dan terkejut seperti habis melihat langit jatuh. Ia melihat motif yg sama pada cincin dan liontin tersebut. Ia membuka liontin tersebut dan menaruh cincin tersebut pada lubang yg telah diukir di bagian lain liontin yg tidak terisi poto apa pun. Ia manuruh cincin tersebut dalam lubang di liontin itu dan ukurannya sangat pas sehingga cincin itu tidak bisa dikeluarkan dari lubang tempatnya berada.
Alice termenung dan menangis serta berteriak sekuat mungkin. Ia membanting semua yg ada dihadapannya kecuali liontin dalam genggamannya itu. Setelah memberantakan isi kamar pribadi kapten dengan lemparan benda yg pecah disana-sini karena lemparan Alice, Alice berlari sekencang mungkin dan terjun bebas ke laut sambil memegang liontin yg baru 45 menit ia kenal.
Setelah menerjun bebaskan dirinya, Alice tidak pernah muncul dari permukaan laut. Dia telah menyusul sang kapten Anderls yg selama ini ada di hatinya. Ya, Alice adalah cucu kapten Andrels yg dahulu diangkat menjadi kapten bajak laut karena telah membunuh kapten bajak laut sebelum dirinya, sama seperti Alice dan kini mereka mati di tempat yg sama. Laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No SARA

ask google

Bagaimana dengan blog saya?