Minggu, 24 Januari 2010
3rd poem
Selalu saja gagal
Apa langkah ini adalah sesuatu?
Apa langkah ini memiliki arti?
Perlahan langkah kedepan ini pudar
Tidak ada lagi harapan dan penjelasan
Langkah ini kehilangan arahnya
Rasanya ingin saja melangkah ke dunia tanpa batas
Langkah ini terus berjalan tanpa tujuan
Setelah lelah barulah tersadar akan arti dirinya
Langkah adalah langkah yg memiliki arah dan tujuan
Langkah yg tanpa arah dan tujuan adalah kehampaan
Kini langkah yg sendiri itu mulai mengerti
Jika memang ia tidak tahu harus melangkah kemana
Ia bisa melangkah untuk orang lain
Orang lain yg dapat mengendalikannya sesuka hati
Karena setiap langkah pasti ada yg mengendalikan
Komitmen langkah pun berubah
Ia mulai mewarnai hidupnya
Mewarnainya dengan dunia pengedalinya
2nd poem
Menusuk batu diatas bumi
Menjatuhkan diri menuju kebesaran-Nya
Menuangkan air di tanah yg kering
Mengingat suatu kepedihan
Melupakan semua kegembiraan
Mencari kedamaian yg direbut oleh kebahagian
Kebahagiaan yg mungkin tidak akan datang kembali
Mencari jalan diantara semak belukar ini
Menutupi sesuatu yg tertutup
Membuka hal yg terbuka
Gentar dan kehilangan asa
Mengais di air asin
Pimpinlah aku menuju jalan kebenaran
Bersama untuk bersatu
Bangkit kan ku kembali
1 st poem
Rembulan memenuhi jalanku
Sendiri tanpa bintang yg beradu
Cahaya mentari menusuk hati
Kebersamaan yg tersendiri
Suka adalah duka
Senang adalah sedih
Iya adalah tidak
Benar adalah salah
Kemana aku melangkah, semua pun buram
Terlalu banyak beling menusuk kaki tak beralas ini
Asa datang lalu pergi
Kemana kejujuran di dunia ini?
Aku ingin menjadi mentari dan bulan yg selalu memberikan cahaya
Pantulan dari bintang yg memancarkan hati
Memberikan cahaya untuk menyinari
Akankah kudapat semua itu?
Siapa yg benar-benar menjadi dirinya sendiri?
Apa dia berani ditelan oleh kemunafikan di bumi ini?
Mengapa semuanya selalu disertai rasa takut akan sesama?
Mengapa semua adalah satu diartikan sebagai semua untuk satu?
Petunjukku hanyalah Dia, sang ilahi
Dialah penerang jalanku di siang yg dinaungi rembulan ini
Lihat, apa kau benar-benar sadar?
Apa kau adalah kau?
Haha, kau adalah kau?
BOHONG! Beranikah kau bertindak tanpa dibayangi?
BERANIKAH kau?
MUNAFIK sekali dirimu begitu pula diriku
Aku tak bisa menabur benih di tanah haram ini
Kemana aku akan menaburnya adalah utopiaku sendiri
Inilah utopia dari utopia-utopiaku
Tempat ku menjadi diriku sendiri
Tempat ini dipenuhi oleh laba-laba yg membuat jaring-jaring barunya
Lauk pauk dengan kebencian, cinta, kasih sayang dari diri sendiri
Bebas bertindak dan bertutur kata tanpa dibayangi
Inilah duniaku, inilah utopiaku, inilah WORLDCYBER
Sorry Felix
Lesson for today:
No freedom of forestation on felix
It’s my mistake. When my friend invited felix I was disagree. But I know there are too many voice said they want to accept that invitation so we accept that. But there is to difficult to choose the songs, completed the terms and conditions, and practice felix.
I don’t know what songs that I might choose. I chose “Suara” from ‘Hijau Daun’ because I thought that was too easy to arrangement by my band and I was wrong about that. The second song I chose “Who will I be” from ‘Demi Lovato’ because I think they will like the genre of this song. I tried to combine their genre but I was wrong.
Because I chose the wrong songs, Felix was has a conflict. I’m felt so guilty. I want to cry but I couldn’t. I know if I cry there will be something in my brain that can hurt my head and the right side of my chaos system and my brain can’t order my body to save myself from some destroyer. So I try to do not cry but I couldn’t. So I went to the corner and cry a lot. But I was hiding that from my friends.
When I was go home my friends reminded me that I was walking a little too middle of the street and there was too many motorcycle could strike myself. I know that but I don’t know what I must do. If I feel so bad there is a n order from my brain to hurt myself. Everything is my fault.
I’m so sorry, Felix