Rembulan memenuhi jalanku
Sendiri tanpa bintang yg beradu
Cahaya mentari menusuk hati
Kebersamaan yg tersendiri
Suka adalah duka
Senang adalah sedih
Iya adalah tidak
Benar adalah salah
Kemana aku melangkah, semua pun buram
Terlalu banyak beling menusuk kaki tak beralas ini
Asa datang lalu pergi
Kemana kejujuran di dunia ini?
Aku ingin menjadi mentari dan bulan yg selalu memberikan cahaya
Pantulan dari bintang yg memancarkan hati
Memberikan cahaya untuk menyinari
Akankah kudapat semua itu?
Siapa yg benar-benar menjadi dirinya sendiri?
Apa dia berani ditelan oleh kemunafikan di bumi ini?
Mengapa semuanya selalu disertai rasa takut akan sesama?
Mengapa semua adalah satu diartikan sebagai semua untuk satu?
Petunjukku hanyalah Dia, sang ilahi
Dialah penerang jalanku di siang yg dinaungi rembulan ini
Lihat, apa kau benar-benar sadar?
Apa kau adalah kau?
Haha, kau adalah kau?
BOHONG! Beranikah kau bertindak tanpa dibayangi?
BERANIKAH kau?
MUNAFIK sekali dirimu begitu pula diriku
Aku tak bisa menabur benih di tanah haram ini
Kemana aku akan menaburnya adalah utopiaku sendiri
Inilah utopia dari utopia-utopiaku
Tempat ku menjadi diriku sendiri
Tempat ini dipenuhi oleh laba-laba yg membuat jaring-jaring barunya
Lauk pauk dengan kebencian, cinta, kasih sayang dari diri sendiri
Bebas bertindak dan bertutur kata tanpa dibayangi
Inilah duniaku, inilah utopiaku, inilah WORLDCYBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No SARA